1 of 32

Slide Notes

DownloadGo Live

Sejarah

Published on Nov 26, 2015

No Description

PRESENTATION OUTLINE

Kelompok 6

1.Amira NZ
2.Gorga R
3.Meiriska YPE
4.Nurvianti C
5.Selly M
6.Vincent L

Asal usul Kesultanan Ternate dan Tidore

Pada abad ke 14 Masehi, di Maluku Utara telah berdiri 4 kerajaan yaitu Jailolo,Ternate, Tidore, dan Bacan. Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang kolano.

Pulau Gapi (Ternate) yang pertama-tama mengadakan hubungan dengan pedagang dari segala penjuru yang membuat Ternate menjadi sangat ramai pada abad ke13. Karena keramaian tersebut membuat pulau Gapi mendapat ancaman dari para pemberontak.

Karena kerajaan Gapi berpusat di kampung Ternate sehingga kerajaan tersebut lebih dikenal dengan Kerajaan Ternate.
Dengan dibawah pimpinan raja-raja kerajaan Ternate yang berwilayah di pulau kecil menjadi kerajaan tersebar dibagian Timur Indonesia, khususnya Maluku.

Kesultanan Ternate dan Tidore

Kesultanan Ternate dan Tidore merupakan 2 kerajaan yang berbeda tetapi berada dalam 1 pulau ,pada awalnya kedua kerajaan ini berperang namun setelah perundingan di P.Motir

Dalam persetujan Motir ditetapkan Ternate menjadi kerajaan pertama, Jailolo kedua, Tidore yang ketiga, dan Bacan yang keempat. Kerajaan- kerajaan di Maluku sangat akrab menjalin hubungan ekonomi dengan pedagang Jawa sejak zaman Majapahit.

Kesultanan Ternate
Sultan Baabullah (10 Februari 1528 - 1583), juga ditulis Sultan Babullah atau Sultan Baab (tulisan Eropa) adalah sultan dan penguasa Kesultanan Ternate ke-24 yang berkuasa antara tahun 1570 - 1583. Ia dikenal sebagai sultan Ternate dan Maluku terbesar sepanjang sejarah, yang berhasil mengalahkan Portugis dan mengantarkan Ternate ke puncak keemasan di akhir abad ke-16.

Untitled Slide

Untitled Slide

PENINGGALAN KESULTANAN TERNATE :

1.ISTANA SULTAN TERNATE

2.Benteng Kesultanan Ternate

3.Masjid di Ternate

Kesultanan Tidore

Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Indonesia sekarang. Pada masa kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.

Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugis sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling independen di wilayah Maluku.

Raja Terkenal di Kesultanan Tidore

Raja terkenal yaitu Sultan Saifuddin (memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18.

Sebab KemunduranTidore

Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.

Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.

Asal usul kesultanan Banjar
kerajaan pertama di Borneo Selatan adalah Kerajaan Nan Sarunai yang diperkirakan wilayah kekuasaannya terbentang luas mulai dari daerah Tabalong hingga ke daerah Pasir.

Pangeran Tumenggung melakukan penyerangan ke Bandarmasih. Pangeran Samudra dibantu Kerajaan Demak dengan kekuatan 40.000 prajurit dengan armada sebanyak 1.000 perahu yang masing-masing memuat 400 prajurit mampu menahan serangan tersebut.

Akhirnya Pangeran Tumenggung bersedia menyerahkan kekuasaan Kerajaan Negara Daha kepada Pangeran Samudra. Kerajaan Negara Daha kemudian dilebur menjadi Kesultanan Banjar yang beristana di Bandarmasih. Sedangkan Pangeran Tumenggung diberi wilayah di Batang Alai.

Untitled Slide

Masuknya Islam di Kalimantan Selatan sebenarnya sudah ada sebelum Sultan Suriansyah memerintah. Hal ini berdasarkan cerita bahwa Sunan Giri pernah berlayar ke Pulau Kalimantan dengan membawa barang dagangannya. Sesampainya di pelabuhan Banjar, penduduk yang miskin diberinya barang dengan cuma-cuma. Hal ini jelas menunjukkan adanya hubungan dagang dengan jawa dan Banjar, terutama Gresik, Tuban, dan Ampel.

Sistem Pemerintahan Kesultanan Banjar

Corak organisasi pemerintahan Banjar banyak dipengaruhi oleh Jawa, meskipun bukan dari Majapahit tapi mungkin dari Demak atau Mataram. Hal ini sesuai dengan dengan contoh organisasi dari kerajaan kota Waringin yang merupakan bagian dari kerajaan Banjarmasin, yang jelas dipengaruhi oleh Jawa.

Kehidupan sosial ekonomi

Kalimantan Selatan memiliki perairan yang strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Perdagangan di Banjarmasin pada permulaan abad ke-17 M di monopoli golongan Tionghoa. Kuatnya penarikan lada dari mereka untuk perdagangan ke Tiongkok mengakibatkan penanaman lada di Banjarmasin menjadi pesat sekali.

Perahu-perahu Tiongkok datang ke Banjarmasin membawa barang-barangnya berupa barang pecah belah dan pulang kembali membawa lada. Pada masa puncak kemakmurannya di permulaan abad ke-18 M, hasil rata-rata tiap tahunya mencapai 12 buah perahu Tiongkok yang datang ke Banjarmasin.

Sistem budaya dan agama

1. Sistem kepercayaan
Dalam kepercayaannya sejumlah jenis benda di anggap memiliki kekuatan sakti yang memberi manfaat atau keburukan bagi sipemakai, umpamanya kekuatan sakti yang ada pada besi sebagai senjata, yang biasa disebut tuah besi. Selain itu masyarakat Banjar mempercayai akan adanya kekuatan sakti dari batu

2.ADAT UPACARA KESULTANAN BANJAR :

  • Menyanggar banua
  • Upacara badudus
  • Upacara dalam belajar al-quran

3.Sistem pengetahuan

Masyarakat Banjar memandang bahwa waktu lebih banyak berkaitan dengan hal-hal yang bersifat keagamaan, usaha, dan lain sebagainya. Bulan Mauludan dan Mikraj adalah bulan yang baik untuk perkawinan, membangun rumah, melamar gadis, dan sebagainya.

Peninggalan Kesultanan Banjar :
1.Kota banjarmasin

2.Masjid Sultan Suriansyah

3.Muara sungai Kuin yang dulu ibukota Banjar

Sebab Runtuhnya Kesultanan Banjar

Setelah dikalahkannya Sultan Muhammad Seman oleh Belanda pada tahun 1905, maka seluruh wilayah Kerajaan banjar jatuh ke tangan Belanda dan Kerajaan Banjar runtuh.